Elegant Rose - Working In Background

Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 01 Oktober 2016

Manajemen Keuangan ( Teknik Penganggaran Modal )

Tugas Makalah
MANAGEMEN KEUANGAN
“ Teknik Penganggaran Modal  “

                                   
                                        


Disusun oleh  :

1. Afifa Ayu N.                       ( 1510109622 )
2. Anita Susanti                      ( 1510109718 )
3. Shelby Yelina                     ( 1510109666 )



TAHUN AJARAN 2016-2017
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)
SURABAYA


KATA PENGANTAR

Alhamdulilah hirobbil alamin, atas rahmat Allah SWT pertama-tama marilah kita panjatkan puja serta puji kepada-NYA yang telah memperkenankan kami menyusun makalah ini.Shalawat serta salam semoga allah curah limpahkan kepada junjungan kami Baginda tercinta Rosululah SAW.
Dalam makalah ini akan membahas Managemen Keuangan mengenai Penganggaran Uang .
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan sumbangan ide yang bersifat membangundang dapat meningkatkan mutu makalah ini di masa yang akan datang.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan yang telah memberi dorongan khususnya kepada dosen mata kuliah Managemen Keuangan . 



BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Telah kita sadari bahwa pada saat sekarang ini begitu banyak proyek-proyek atau perusahaan yang dikembangkan oleh para pengusaha, namun tidak sedikit perusahaan yang gagal akibat kesalahan dalam mengestimasi arus kasnya serta kurangnya perhatian terhadap resiko.Estimasi arus kas dan analisis resiko merupakan hal yang sangat terkait yang tidak dapat dipisahkan karena merupakan langkah awal dalam menjalankan suatu proyek atau perusahaan. Karena begitu besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh analisis arus kas dan analisis risiko sebab beberapa manfaat dimiliki, seperti:
·         Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas
·         Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit
·         Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial
·         Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya.
Oleh karena itu, dalam mengestimasikan arus kas dan menganalisis resiko haruslah dengan tepat, agar dapat merelevansikan antara persediaan yang kita miliki dengan risiko yang mungkin kita hadapi. Sehingga akan menghasil keputusan yang baik dan tepat.

B. Rumusan Masalah
1.       Apa yang di maksud penggangaran modal ?
2.       Apa motif penganggaran modal ?
3.       Apa saja jenis-jenis keputusan penganggaran modal ?
4.       Bagaimana prinsip dasar proses penganggaran modal ?
5.       Bagaimana keseluruhan peranan penganggaran modal ?
6.       Apa yang dimaksud  estimasi arus kas ?

C. Tujuan Masalah
1.                  Untuk mengetahui apa itu anggaran modal
2.                  Untuk mengetahui  motif penganggaran modal
3.                  Untuk mengetahui jenis-jenis keputusan anggaran modal
4.                  Untuk mengetahui prinsip dasar proses penganggaran modal
5.                  Untuk mengetahui peranan anggaran modal
D.  Manfaat
Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, diharapkan agar pembaca dapat lebih
mengetahui dan memahami apa itu capitalbudgeting dan apa pentingnya bagi sebuah perusahaan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.                Pengertian Anggaran Modal

Capital Budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. Definisi Capital Budgeting “Capital BudgetingistheProcessofevaluatingandselecting long-term invesmentsconsistentswiththefirm’sgoalofownerwealthmaximization”. Investasi juga berarti pengeluaran pada saat ini dan hasil yang diharapkan dari pengeluaran tersebut baru akan diterima lebih dari satu tahunmendatang. Definisi Capital Budgeting adalah sebagai berikut: “Capital Budgeting in volves the entire process of planning whose returns are expected to extend beyond one year”.
Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu untuk menganalisa dan menyeleksi beberapa alternatif investasi yang ada. Keputusan mengenai investasi tersebut sulit dilakukan karena memerlukan penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang, sehingga dibutuhkan asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi yang paling mendekati yang mungkin terjadi, baik situasi internal maupun eksternal perusahaan. Investasi tersebut harus dihitung sesuai dengan cash flow perusahaan dan harus merupakan keputusan yang paling tepat untuk menghindari resiko kerugian atas investasi tersebut. “As time passes, fixed assets maybe come obselete or may require an over haul; atthesepoints, too, financial
Decisions maybe required”. Perusahaan biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi untuk berinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah, mesin dan peralatan. Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan sumber pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai dari sebuah perusahaan.Capitalbudgeting dan keputusan keuangan diperlakukan secara terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima, manager keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan yang paling baik.

·         Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yg akan datang.
·         Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap
·         Penganggaran modal (capitalbudgeting) adalah proses menyeluruh menganalisa proyek2 dan menentuan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal.
·         Proses mengumpulkan, mengevaluasi, menyeleksi, dan menentukan alternatif penanaman modal yang akan memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun.

B.                 Motif Capital Budgeting

ü  Pengembangan produk baru atau pembelian aktiva baru
ü  Pengurangan biaya dengan mengganti aktiva yang tidak efisien
ü  Modernisasi atas aktiva tetap

C.                JENIS-JENIS KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL

 Penambahan dan perluasan fasilitas
 Produk baru
 Inovasi dan perluasan produk
 Penggantian (replacements) (a) penggantian pabrik a1/11/2005tau peralatan usang (b)
    penggantian pabrik atau peralatan lama dengan pabrik atau peralatan yang lebih efisien.
 Menyewa/membuat atau membeli
 Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah, lingkungan, dan                                                                             keamanan.
• Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan proyek-proyek yang
   memerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas masuk.

D.                PRINSIP DASAR PROSES PENGANGGARAN MODAL


         Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang mengatakan bahwa perusahaan harus menghasilkan keluaran atau menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian rupa sehingga hasil imbuh (marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya (marginal cost).
         Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan harus melakukan tambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan imbuh (marginal returns) investasi itu sama dengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai proyek investasi dari hasil yang tertinggi hingga yang terendah mencerminkan kebutuhan perusahaan akan modal untuk investasi.
         Biaya imbuh dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuk tentang upaya perusahaan untuk memperoleh tambahan modal guna membiayai investasi. Biaya imbuh modal berarti sejumlah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari luar (misalnya meminjam atau menjual saham dan biaya tumbal/opportunitycost dari dana sendiri yang dapat diperoleh.

Pentingnya Penganggaran Modal
ü  Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangkawaktu panjang.
ü  Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di   waktu yang akan datang
ü  Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar.
ü  Kesalahan dalam pengambilan keputusan pengeluaran modal tersebut akan berakibat panjang dan sulit  dipersulit.
ü  Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva.
ü  Pengeluaran modal sangatlah penting.

E.                 Tahap – tahap Penganggaran Modal

·         Biaya proyek harus ditentukan
·         Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva
·         Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas)
·         Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (costofcapital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
·         Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
·         Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya.

F.                 Manfaat Penganggaran Modal

1.      Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang  terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
2.      Agar tidak terjadi over invesment atau underinvesment
3.      Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar.
4.      Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

G.                Kriteria keputusan penganggaran modal :

1)      Payback period adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal. atau suatu kriteria penganggaran modal yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan investasi kas awal.

Keuntungan :
a.       Menggunakan arus kas bebas, bukan accounting profit
b.      Mudah dihitung dan dipahami
c.       Dapat digunakan sebagai alat penyaring kasar
d.      Sering digunakan sebagai alat penyaring kasar untuk menghilangkan proyek dengan tingkat pengembalian yang tidak nyata hingga tahun–tahun akhir.
e.       Menekankan pada pengembalian yang lebih awal yang lebih pasti dan memberikan kebutuhan likuiditas bagi perusahaan.

Kerugian :

a.       Tidak memperhitungkan Aksioma 2
b.      Semua arus kas yang terjadi setelah periode pembayaran kembali diabaikan.
c.       mengabaikan nilai waktu uang
d.      pemilihan periode pengembalian maksimum bersifat arbitrer

Untuk menanggulangi kelemahan 1 muncullah Discounted payback period. Namun masih mempunyai kelemahan, yaitu accept-reject kriteria bersifat arbiter.

2)                  Periode pengembalian diskonto adalah variasi dari kriteria keputusan masa pengembalian yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang diperklukan untuk mengembalikan pengeluaran kas.

1)                  Net PresentValue (NPV)
Nilai sekarang freecashflow setelah pajak dikurangi pengeluaran awal proyek. Perbedaan nilai sekarang arus kas dengan pengeluaran awal menetukan nilai bersih atas penerimaan investasi dalam nilai uang masa sekarang Kriteria : NPV ≥ 0 à Terima dan NPV < 0 à Tolak dan NPV = 0 à Terima, karena proyek tersebut memberikan pengembalian yang sama dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan.
Keuntungan :
ü  Menggunakan arus kas bebas
ü  memperhitungkan nilai waktu uang
ü  konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham
ü  Menggunakan perbandingan yang logis antara keuntungan dan biaya
ü  Penerimaan proyek akan meningkatkan nilai perusahaan à konsisten dengan tujuan perusahaan
Kerugiannya :
Membutuhkan peramalan jangka panjang atas penambahan arus kas yang diterima, membutuhkan perkiraan jangka panjang terinci dari arus kas bebas proyek dan sensitivitas terhadap pilihan tingkat diskonto.

2)                  Profitabilityindex atau benefit/costratio

 Rasio nilai sekarang dari freecashflow terhadap pengeluaran awalnya.Kriteria : PI ≥ 1 à TerimaPI < 1 à TolakAntara NPV dan PI akan selalu menghasilkan keputusan terima dan tolak yang sama.walaupun tidak dalam urutan yang sama.Keuntungan dan Kerugian sama dengan NPV.

3)                  Internal rateofreturn

Tingkat pengembalian yang menyeimbangkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dengan peneluaran awal proyek.Kriteria : IRR ≥ RequiredrateofRetun à TerimaIRR <RequiredrateofRetun à Tolak . Jika IRR = RequiredrateofRetun, maka proyek tersebut diterima karena perusahaan mendapatkan RequiredrateofRetun seperti yang disyaratkan pemegang saham. IRR juga akan menghasilkan keputusan terima tolak yang sama dengan NPV dan PI







Keuntungan dan Kerugian sama dengan NPV dan PI

Kerugian tambahan :
·         sulit dihitung jika tidak menggunakan kalkulator keuangan.
·         Asumsi tingkat reinvestasi à NPV mengasumsikan bahwa arus kas yang diterima akan diinvestasikan kembali dengan requiredrateofreturn sedangkan reinvestmentrate IRR menggunakan tingkat IRR. NPV lebih baik karena arus kasnya : untuk dikembalikan ke pemegang saham yang menghendaki requiredrateofreturn untuk diinvestasikan kembali dimana investor luar juga menuntut required rate of return .
IRR yang telah dimodifikasi : tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang arus kas proyek dengan njilai sekarang nilai akhir proyek (MIRR). Dengan kelemahan tersebut muncullah MIRR yang menggunakan asumsi bahwa semua arus kas masuk sepanjang usia proyek akan diinvestasikan kembali pada requiredrateofreturnsamapi usia nproyek yang disebut Terminal Value (nilai akhir proyek). MIRR adalah tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang arus kas keluar (InitialOutlay dengan Terminal Value proyek.
KEUNGGULAN :  Menggunakan arus kas bebas , memperhitungkan nilai waktu uang, konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham,
KELEMAHAN :  Membutuhkan perkiraan jangka panjang terinci dari arus kas bebas proyek.

H.                Metode Analisis Penganggaran Modal dan Penerapannya

1.                  PaybackPeriod

Metode paybackperiod pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi investasi yang diajukan. Paybackperiod adalah target waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengembalikan investasi awal yang diperhitungkan dari cashinflow. Definisi paybackperiod sebagai berikut: The paybackperiodistheexactamountoftimerequiredforthefirmtorecoveritsinitialinvestment in a project as calculatedfromcashinflow”

Paybackperiod diperhitungkan dengan membagi investasi dengancashinflow tahunan. Kriteria terhadap penerimaan keputusan investasi dengan menggunakan metode payback ini adalah diterima apabila paybackperiod yang diterima yang diperoleh lebih singkat/pendek waktunya dibandingkan dengan target waktu paybackperiod yang sebelumnya telah ditentukan.

Contoh
Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama. Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut:
Tahun
Proyek A
Proyek B
0
-100.000
-100.000
1
50.000
10.000
2
40.000
30.000
3
30.000
40.000
4
20.000
50.000
5
10.000
20.000
*. Perhitungannya

Proyek A =
-100.000 – (50.000 + 40.000 + 10.000) = 2 tahun 4 bulan (10/30 x 12 bulan)
Proyek B =
-100.000 – (10.000 + 30.000 + 40.000 + 20.000) = 3 tahun 5 bulan (20/50 x 12 bulan)
Keputusannya pemilihan proyek :
Proyek A, karena memiliki waktu pengembalian yang lebih pendek

2.                  Net PresentValue

Secara eksplisit NPV memberikan pertimbangan dari nilai waktu uang, dan merupakan teknik capitalbudgeting yang banyak digunakan. NPV adalah jumlah presentvalue semua cashinflowyang dikumpulkan proyek (dengan menggunakan discountratesuku bunga kredit yang dibayar investor) dikurangi jumlah investasi (initialcashoutflow). Net PresentValue yaitu: “The Net PresentValueisfoundbysubtracting a project’sinitialinvestmentfromthepresentvalueofitscashinflowsdiscountedat a rateequaltothefirm’scostofcapital”.

nNPV = Σ CFt /(1 + k)t – Io
t = 1
Sebagai pedoman umum, rencana investasi akan menguntungkan apabila NPV positif dan apabila NPV nol maka investasi tersebut berarti breakeven. Apabila NPV suatu proyek negatif, berarti proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.
t
Dimana:
CFt       = Net CashFlow (Prodeeds) pada tahun ke – t
         = Tingkat Diskonto
t           = Lama waktu atau periode berlangsungnya investasi
I0          = InitialOutlays (Nilai investasi awal)

Kelebihan metode NPV sebagai sarana penilaian terhadap kelayakan suatu rencana investasi barang modal adalah penggunaan nilai waktu uang untuk menghitung nilai sebenarnyacashflow yang diperoleh pada masa yang akan datang. Dengan demikian, dapat diperoleh gambaran profitabilitas proyek yang lebih mendekati realitas. Kelebihan lainnya adalah digunakannyadiscount faktor, biasanya merupakan salah suku bunga kredit yang dipinjam investor untuk membiayai proyek. Dengan demikian, penggunaan metode ini menjadi lebih fleksibel karena dapat disesuaikan dengan discountfactor yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Kriteria penerimaan atas investasi dengan metode ini adalah diterima apabila NPV yang dihasilkan adalah positif, dan ditolak apabila nilai NPV negatif. Kelemahan dari metodeini adalah perhitungan yang cukup rumit, tidak semudah perhitungan paybackperiod. Untuk perhitungannya diperlukan keahlian seorang financial analis sehingga penggunaannya terbatas.

Contoh :
Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama.
Diketahui discountrate 10% .
Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut:
Tahun
Proyek A
Proyek B
0
-100.000
-100.000
1
50.000
10.000
2
40.000
30.000
3
30.000
40.000
4
20.000
50.000
5
10.000
20.000
Jawaban :
§  Proyek A Tahun 1 = 50.000 / (1+0,1)1 = 45.455
§  Proyek A Tahun 2 = 40.000 / (1+0,1)2 = 33.058
§  Proyek A Tahun 3 = 30.000 / (1+0,1)3 = 22.539
§  Proyek A Tahun 4 = 20.000 / (1+0,1)4 = 13.660
§  Proyek A Tahun 5 = 10.000 / (1+0,1)5 = 6.209
NPV Proyek A = (45.455 + 33.058 + 22.539 + 13.660 + 6.209) – 100.000   = 20.921
§  Proyek B Tahun 1 = 10.000 / (1+0,1)1 = 9.091
§  Proyek B Tahun 2 = 30.000 / (1+0,1)2 = 24.793
§  Proyek B Tahun 3 = 40.000 / (1+0,1)3 = 30.053
§  Proyek B Tahun 4 = 50.000 / (1+0,1)4 = 34.151
§  Proyek B Tahun 5 = 20.000 / (1+0,1)5 = 12.419
NPV Proyek B = (9.091 + 24.793 + 30.053 + 34.151 + 12.419) – 100.000 = 10.507
Tahun
PV Proyek A
PV Proyek B
0
– 100.000
– 100.000
1
45.455
9.091
2
33.058
24.793
3
22.539
30.053
4
13.660
34.151
5
6.209
12.419
NPV
20.921
10.507

Keputusan :
Proyek A, karena memiliki nilai lebih besar dibandingkan proyek B, walaupun keduanya memiliki nilai NPV > 0
3.                  Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini mungkin merupakan metode yang paling banyak digunakan sebagai salah satu teknik dalam mengevaluasi alternatif – alternatif investasi. Definisi Internal Rate ofReturn  adalah: “The Internal Rate ofReturn (IRR) isthediscountratethatequatesthepresentvalueofcashinflowswiththeinitialinvestmentassociatedwith a project”.




Dijelaskan bahwa IRR

     Merupakan ratediscount dimananilaipresentvalue dari cashinflow sama dengan nilai investasi awal suatu proyek. Dengan kata lain IRR adalah ratediscount dimana NPV dari proyek tersebut = Rp0. IRR juga menggambarkan persentase keuntungan yang sebenarnya akan diperoleh dari investasi barang modal atau proyek yang direncanakan.
Kriteria penerimaan proyek investasi dengan menggunakan metode Internal Rate ofReturn adalah apabila IRR yang dihasilkan lebih besar dibandingkan costofcapital, sebaliknya apabila lebih kecil dibandingkan costofcapital proyek tersebut ditolak.
Pada dasarnya IRR dapat dicari dengan cara coba-coba (trialanderror). Pertama-tama kita menghitung PV dari proceeds suatu investasi dengan menggunakan tingkat bunga yang kita pilih menurut kehendak kita. Kemudian hasil perhitungan itu dibandingkan dengan jumlah PV dari outlaysnya. Kalau PV dariproceeds lebih besar daripada PV dicari investasi atau outlaysnya, maka kita harus menggunakan tingkat bunga yang lebih rendah. Cara demikian terus dilakukan sampai kita menemukan tingkat bunga yang dapat menjadikan PVproceeds sama besarnya dengan PV dari outlaysnya. Pada tingkat bunga inilah NPV dari usul tersebut adalah nol atau mendekati nol.

Contoh
Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama.
Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut:
Tahun
Proyek A
Proyek B
0
-100.000
-100.000
1
50.000
10.000
2
40.000
30.000
3
30.000
40.000
4
20.000
50.000
5
10.000
20.000

Jawaban : (Untuk Proyek A, apabila : menggunakan discoutrate 20% dan 21%)

§  Menggunakan discountrate sebesar 20%
PV Cashflow A = (50.000/1.2) + (40.000/1.44) + (30.000/1.728) + (20.000/2.0736) + (10000/2.4883)   = 100.470


§  Menggunakan discountrate sebesar 21%
PV Cashflow A = (50.000/1.21) + (40.000/1.4641) + (30.000/1.7716) + (20.000/2.1436) + (10000/2.5937) = 98.763
Jawaban : (Untuk Proyek A, apabila : menggunakan discoutrate 18% dan 23%)

§  Menggunakan discountrate sebesar 18%
PV Cashflow A = (50.000/1.18) + (40.000/1.3924) + (30.000/1.6430) + (20.000/1.9387) + (10000/2.2877) = 104.047
§  Menggunakan discountrate sebesar 23%
PV Cashflow A = (50.000/1.23) + (40.000/1.5129) + (30.000/1.8608) + (20.000/2.2888) + (10000/2.8153)   = 95.502

Menggunakan Interpolasi untuk mencari presentvalue aliran kas sebesar 100.000 (diantara 95.502 dengan 104.047)

IRR proyek A = 18% + {(104.047 – 100.000)/(104.047 – 95.502)} {5%}
IRR proyek A = 18% + 2,368%
IRR proyek A = 20.368%
Contoh IRR Proyek A
Tahun
PVIF(20%)
PV Proyek A
PVIF(21%)
PV Proyek A
1
1,2
41.667
1,21
41.322
2
1,44
27.778
1,4641
27.321
3
1,728
17.361
1,7716
16.934
4
2,0736
9.645
2,1436
9.330
5
2,4883
4.019
2,5937
3.855
PV
100.470
98.762
Melalui interpolasi diperoleh IRR Proyek A = 20,275%
Jawaban :
§  Menggunakan discountrate sebesar 14%
PV Cashflow B = (10.000/1.14) + (30.000/1.2996) + (40.000/1.4815) + (50.000/1.6889) + (20.000/1.9254) = 98.848
§  Menggunakan discountrate sebesar 13%
PV Cashflow B = (10.000/1.13) + (30.000/1.2769) + (40.000/1.4429) + (50.000/1.6305) + (20000/1.8424) = 101.587
§  Menggunakan Interpolasi untuk mencari presentvalue aliran kas sebesar 100.000 (diantara 98.848 dengan 101.587)
IRR proyek B = 13% + {(101.587 – 100.000)/(101.587 – 98.848)} {1%}
IRR proyek B = 13% + 0.579%
IRR proyek B = 13.579%
Contoh (IRR à Proyek B)
Tahun
PVIF(14%)
PV Proyek B
PVIF(13%)
PV Proyek B
1
1,14
8.772
1,13
8.850
2
1,2996
23.084
1,2769
23.494
3
1,4815
27.000
1,4429
27.722
4
1,6889
29.605
1,6305
30.665
5
1,9254
10.387
1,8424
10.856
Proyek Yang dipilih :
Proyek A, karena memiliki tingkat rateofreturn lebih tinggi dibandingkan dengan proyek B

Perbandingan Metode Capital Budgeting

Metode
Proyek A
Proyek B
PaybackPeriod
2 tahun 4 bulan
3 tahun 5 bulan
NPV
20.921
10.507
IRR
20,275%
13,579%

I.                   Pengertian Aliran Kas
Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.1[1]
J.                  Mengestimasikan Arus Kas
Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Banyak variabel yang terdapat di dalamnya, dan banyak individu dan departemen yang berpartisipasi dalam proses ini. Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar.
Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses peramalan, yaitu:
ü  Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya produksi dan pemasaran.
ü  Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan menggunakan seperangkat asumsi perekonomian yang konsisten.
ü  Memastikan bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam peramalan.
Hal yang terakhir di atas sangatlah penting karena para manajer sering kali terlibat secara emosional dengan proyek kesayangan mereka dan menumbuhkan penyakit “rasa membangun kerajaan” di mana keduanya dapat mengarah pada terjadinya bias-bias di dalam peramalan arus kas yang membuat proyek yang buruk terlihat bagus di atas kertas.
K.                Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan
Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas yang diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus kas yang di luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak menjalankan proyek tersebut. Arus kas relevan juga merupakan arus kas tertentu yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.
Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah mengidentifikasikan arus kas relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Ada dua peraturan yang penting untuk membantu menghindari kesalahan mengestimasikan anggaran, yaitu:
a.       Keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan laba akuntansi.
b.      Hanya penambahan arus kas saja yang relevan.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat beberapa arus kas relevan di bawah ini:
1.  Arus Kas Proyek
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
o   Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan, dan sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar.
o   Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek, seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
o   Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek, seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Sebagai catatan bahwa nilai sebuah perusahaan akan tergantung pada arus kas bebasnya, demikianpula nilai suatu proyek dan memahami arus kas proyek berbeda dari laba akuntansi.
a.      Biaya aktiva tetap
Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan arus kas negatif karena pada suatu proyek seluruh biaya aktiva tetap merupakan arus kas relevan termasuk biaya pengiriman dan biaya pemasangannya.
b.      Beban Non Kas
Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki dampak pada arus kas meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus kas. Karenanya, depresiasi harus ditambahkan kepada laba bersih ketika kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek.
c.       Perubahan dalam Modal Kerja Operasi Bersih
Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan aktiva lancar yang dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan akrualscara spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi dalam proyek ekspansi, maka pendanaan tambahan, diluar biaya perolehan aktiva tetap, masih akan dibutuhkan.
d.      Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek
Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek. Jika pembayaran bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya kemudian didiskontokan akan menyebabkan biaya modal dihitung dua kali. Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh investor, pemegang obligasi dan juga pemegang saham, jadi pembayaran bunga tidak dikurangkan.
2. Arus Kas Tambahan
Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan suatu proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu:
a)      Biaya tertanam
Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah terjadi dan tidak dapat diperoleh kembali, tanpa melihat apakah proyek tersebut diterima atau ditolak. Karena biaya tertanam bukanlah biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh dimasukkan ke dalam analisis.
b)     Biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah pengembalian dari alternatif terbaik penggunaan sebuah aktiva, atau tingkat pengembalian tertinggi yang tidak akan diperoleh jika sejumlah dana diinvestasikan pada suatu proyek tertentu.
c)    Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian-bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada kenyataannya akan masuk kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai laba tambahan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal. Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru mengakibatkan penjualan produk yang sudah ada mengalami penurunan. Biasanya perusahaan tidak ingin menganibalisasi produk yang sudah ada, tetapi sering kali jika perusahaan tersebut tidak melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya.
3.  Penentuan Waktu Arus Kas
Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat mengetahui kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi.
L.                 Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal
Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini merupakan suatu proyek ekspansi baru atau proyek pengganti.
ü  Proyek ekspansi baru yaitu suatu proyek di mana perusahaan berinvestasi pada aktiva baru untuk meningkatkan penjualan. Jadi arus kas tambahan hanya berupa arus kas masuk dan arus kas keluar dari proyek. Oleh karena itu, perusahaan hanya membandingkan bagaimana nilai yang ada dengan tanpa proyek yang diusulkan.
ü  Proyek pengganti yaitu suatu proyek yang menggantikan sebuah aktiva yang ada dengan aktiva yang baru. Jadi arus kas tambahan berupa tambahan pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dari investasi  pada aktiva yang baru. Maka perusahaan membandingkan antara nilai yang terjadi jika membeli aktiva yang barudan nilai jika tetap menggunakan aktiva yang sudah ada sebelumnya.
Dalam setiap kasus, arus kas umumnya memperhitungkan hal-hal berikut:
Pengeluaran investasi awal , Arus kas operasi selama umur proyek
Arus kas tahun terakhir
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga, yaitu:
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari- hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ketiga, capitalgrowth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang
1. Analisis arus kas
Ada beberapa langkah dalam menyusun arus kas, yaitu:
·         Menentukan minimum kas
·         Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
·         Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
·         Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
2. Mengambil keputusan
Setelah melakukan analisis melalui langkah-langkah yang ada di atas, menunjukkan bahwa proyek ini mengembalikan dana yang diinvestasikan dalam waktu tertentu. Maka melalui analisis ini melahinkan keputusan apakah proyek ini dapat diterima atau tidak.
Pengenalan Analisis Risiko
Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko yang kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan yang akan didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri, risiko perusahaan dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham, dan ini sangat berpengaruh terhadap para pemegang saham. Karena para pemegang saham umumnya terdiversifikasi, maka ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko pasar.
Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan:
1.  Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi.
2.  Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga saham.
3.  Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan, pelanggan, pemasok, dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana perusahaan beroperasi.




M.        Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri
1. Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resikodimana variabel utama diganti satu per satu dan hasil perubahan NPVnya diamati. Dalam analisis sensitivitas, tiap variabel diubah beberapa poin persentase lebih besar dan lebih kecil daripada nilai yang diharapkan, sementara variabel lainnya tetap konstan. NPV kasus dasar merupakan nilai NPV ketika penjualan dan variabel input lainnya ditentukan sama dengan nilai yang paling mungkin terjadi (kasus dasar).
2. Analisis Skenario
Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut analisis ini membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel utama dan juga memungkinkan kita mengubah lebih dari satu variabel pada setiap penghitungan. Dalam suatu analisis skenario, seorang analisis keuangan akan memulai dengan kasus dasar lalu menanyakan kepada pihak pemasaran, produksi, dan menejer operasi lainnya untuk memberikan skenario kasus terburuk seperti penjualan unit yang rendah, harga jual yang rendah, biaya variabel yang tinggi dan sebagainya. Skenario kasus terbaik adalah analisis dimana seluruh variabel input dinyatakan dalam nilai yang paling baik yang dapat diramalkan dengan wajar.
3. Simulasi Montecarlo
Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resikodimana kemungkinan kejadian yang terjadi dimasa yang akan datang disimulasikan dalam sebuah komputer, sehingga menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks-indeks resiko.
N.                Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam Penganggaran Modal
Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko perusahaan, atau keduanya namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut. Ada dua metode yang digunakan untuk memperitungkanresiko proyek ke dalam penganggaran modal, yaitu :
1. Pendekatan equivalen kepastian
Semua arus khas yang tidak diketahui dengan pasti dibuat skalanya, dan semakin beresiko arus khasnya, maka semakin rendah aquivalen kepastiannya.
2. Pendekatan Tingkat Diskunto yang disesuikan dengan resiko
Tingkat diskunto yang digunakan pada aliran laba tertentu yang beresiko, semakin beresiko aliran laba proyek maka akan semakin tinggi tingkat diskontonya.


O.                Komponen-komponen Penganggaran Modal
Untuk menilai manfaat keuangan investasi dimasa yang akan datang, perlu disusun
 proyeksi aliran kas, baik yang keluar (Cashoutflow) maupun yang masuk (Cashinflow).
Proyeksi aliran kas pada intinya meliputi :
ü  Jumlah pengeluaran awal (initialinvesment)
ü  Jumlah dana/kas yang mungkin dihasilkan (terminal cashflow) pada akhir umur investasi.
ü  Manfaat keuangan netto yang ditimbulkan oleh operasi investasi (operational net cash flow).
ü  Jangka waktu yang diharapkan selama timbulnya cashflow.
Setiap investasi mempunyai jangka waktu pengoperasiannya, yang meliputi :
o   Jangka waktu teknis : yaitu jangka waktu yang diperkirakan, bahwa secara teknis suatu investasi sudah tidak dapat dioperasikan lagi.
o   Jangka waktu ekonomis, yaitu jangka waktu yang diperkirakan, bahwa secara ekonomis suatu investasi masih layak untuk dioperasikan, atau jangka waktu yang diperkirakan investasi masih dapat menghasilkan manfaat ekonomis. Umumnya jangka waktu ekonomis lebih pendek dibandingkan dengan jangka waktu teknisnya.
5. Tingkat pemulihan (rateofreturn) investasi.
Didalamanalisia investasi, rateofreturn merupakan tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh para investor yang digunakan untuk menetapkan nilai sekarang (presentvalue) dari arus kas yang dihasilkan oleh investasi di masa datang. Setiap investasi mempunyai tingkat keuntungan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini hakekatnya merupakan pencerminan dari resiko yang terkandung didalam investasi yang bersangkutan. Oleh karenanya, tidaklah tepat untuk menyamakan “requiredrateof return” bagi setiap investasi yang diusulkan.








BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan
Penganggaran modal (Capital Budgeting) adalah proses kegiatan yang mencakup seluruh aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat (benefit) pada waktu yang akan datang. Metode dalam penganggaran modal ini dapat membantu manajer untuk pengambilan keputusan seperti metode Payback periode, Net PresentValue (NPV), Internal, RatesOfReturn (IRR) dan Profitability Index. Pengagran modal memiliki kriteria dalam stiap metodenya dan dalam pengangaran modal dapat terpengaruh oleh keadaan ekonomi suatu negara seperti inflasi salahsatunya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar