Tugas Makalah
MANAGEMEN KEUANGAN
“ Teknik Penganggaran Modal “
Disusun oleh :
1. Afifa Ayu N. (
1510109622 )
2. Anita Susanti (
1510109718 )
3. Shelby Yelina ( 1510109666 )
TAHUN AJARAN
2016-2017
SEKOLAH TINGGI ILMU
EKONOMI INDONESIA (STIESIA)
SURABAYA
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah
hirobbil alamin, atas rahmat Allah SWT pertama-tama marilah kita panjatkan puja
serta puji kepada-NYA yang telah memperkenankan kami menyusun makalah
ini.Shalawat serta salam semoga allah curah limpahkan kepada junjungan kami
Baginda tercinta Rosululah SAW.
Dalam makalah ini akan membahas
Managemen Keuangan mengenai Penganggaran Uang .
Penyusun menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan sumbangan ide
yang bersifat membangundang dapat meningkatkan mutu makalah ini di masa yang
akan datang.
Penyusun mengucapkan banyak
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan yang telah memberi dorongan
khususnya kepada dosen mata kuliah Managemen Keuangan .
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Telah
kita sadari bahwa pada saat sekarang ini begitu banyak proyek-proyek atau
perusahaan yang dikembangkan oleh para pengusaha, namun tidak sedikit
perusahaan yang gagal akibat kesalahan dalam mengestimasi arus kasnya serta
kurangnya perhatian terhadap resiko.Estimasi arus kas dan analisis resiko
merupakan hal yang sangat terkait yang tidak dapat dipisahkan karena merupakan
langkah awal dalam menjalankan suatu proyek atau perusahaan. Karena begitu besarnya
pengaruh yang ditimbulkan oleh analisis arus kas dan analisis risiko sebab
beberapa manfaat
dimiliki, seperti:
·
Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan
rencana keuangan perusahaan dan
transaksi yang menyebabkan perubahan kas
·
Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan
datang dan memperkirakan jangka waktu
pengembalian kredit
·
Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial
·
Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kredit yang diberikan kepadanya.
Oleh karena
itu, dalam mengestimasikan arus kas dan menganalisis resiko haruslah dengan tepat, agar dapat merelevansikan
antara persediaan yang kita miliki dengan risiko yang mungkin kita hadapi. Sehingga akan menghasil
keputusan yang baik dan tepat.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa yang di maksud penggangaran modal ?
2.
Apa motif penganggaran modal ?
3.
Apa saja jenis-jenis keputusan penganggaran modal ?
4.
Bagaimana prinsip dasar proses penganggaran modal ?
5.
Bagaimana keseluruhan peranan penganggaran modal ?
6.
Apa yang dimaksud estimasi
arus kas ?
C. Tujuan
Masalah
1.
Untuk mengetahui apa itu anggaran modal
2.
Untuk mengetahui motif
penganggaran modal
3.
Untuk mengetahui jenis-jenis keputusan anggaran modal
4.
Untuk mengetahui prinsip dasar proses penganggaran modal
5.
Untuk mengetahui peranan anggaran modal
D. Manfaat
Setelah
membaca dan mempelajari makalah ini, diharapkan agar pembaca dapat lebih
mengetahui dan
memahami apa itu capitalbudgeting dan apa pentingnya bagi sebuah perusahaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Anggaran Modal
Capital
Budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka
panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. Definisi
Capital Budgeting “Capital BudgetingistheProcessofevaluatingandselecting
long-term invesmentsconsistentswiththefirm’sgoalofownerwealthmaximization”.
Investasi juga berarti pengeluaran pada saat ini dan hasil yang diharapkan dari
pengeluaran tersebut baru akan diterima lebih dari satu tahunmendatang.
Definisi Capital Budgeting adalah sebagai berikut: “Capital Budgeting in volves the entire process of planning whose returns are expected to extend beyond one year”.
Sebagai
konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu untuk menganalisa dan menyeleksi beberapa alternatif
investasi yang ada. Keputusan mengenai investasi tersebut sulit dilakukan
karena memerlukan penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang, sehingga
dibutuhkan asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi yang paling
mendekati yang mungkin terjadi, baik situasi internal maupun eksternal
perusahaan. Investasi tersebut harus
dihitung sesuai dengan cash flow
perusahaan dan harus merupakan keputusan yang paling tepat untuk menghindari resiko kerugian atas investasi
tersebut. “As time passes, fixed assets maybe come obselete or may require an over haul; atthesepoints, too, financial
Decisions maybe required”. Perusahaan biasanya membuat berbagai alternatif atau
variasi untuk berinvestasi
dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah, mesin
dan peralatan. Aset
tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan sumber pendapatan yang potensial dan mencerminkan
nilai dari sebuah perusahaan.Capitalbudgeting dan keputusan keuangan diperlakukan secara
terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima, manager keuangan kemudian
memilih metoda pembiayaan yang paling baik.
·
Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan
aliran kas masuk dan aliran kas
keluar selama beberapa periode pada saat yg akan datang.
·
Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap
·
Penganggaran modal (capitalbudgeting) adalah proses menyeluruh
menganalisa proyek2 dan menentuan mana
saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal.
·
Proses mengumpulkan, mengevaluasi, menyeleksi, dan menentukan
alternatif penanaman modal yang
akan memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari 1
tahun.
B.
Motif Capital Budgeting
ü
Pengembangan produk baru atau pembelian aktiva baru
ü
Pengurangan biaya dengan mengganti aktiva yang tidak efisien
ü
Modernisasi atas aktiva tetap
C.
JENIS-JENIS KEPUTUSAN PENGANGGARAN
MODAL
• Penambahan
dan perluasan fasilitas
• Produk
baru
• Inovasi
dan perluasan produk
• Penggantian
(replacements) (a) penggantian pabrik a1/11/2005tau peralatan usang (b)
penggantian
pabrik atau peralatan lama dengan pabrik atau peralatan yang lebih efisien.
• Menyewa/membuat
atau membeli
• Penyesuaian
fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah, lingkungan, dan keamanan.
• Lain-lain
keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan proyek-proyek yang
memerlukan
analisis arus kas keluar dan arus kas masuk.
D.
PRINSIP DASAR PROSES PENGANGGARAN
MODAL
•
Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang
mengatakan bahwa perusahaan harus menghasilkan keluaran atau menyelenggarakan
kegiatan bisnis sedemikian rupa sehingga hasil imbuh (marginal revenue) produk
sama dengan biaya imbuhnya (marginal cost).
•
Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa
perusahaan harus melakukan tambahan
investasi sedemikian rupa sehingga perolehan imbuh (marginal returns) investasi
itu sama dengan
biaya imbuhnya. Daftar berbagai proyek investasi dari hasil yang tertinggi
hingga yang terendah
mencerminkan kebutuhan perusahaan akan modal untuk investasi.
•
Biaya imbuh dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuk
tentang upaya perusahaan untuk memperoleh
tambahan modal guna membiayai investasi. Biaya imbuh modal berarti sejumlah
biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari luar
(misalnya meminjam atau menjual saham dan biaya tumbal/opportunitycost dari
dana sendiri yang dapat diperoleh.
Pentingnya
Penganggaran Modal
ü Dana
yang dikeluarkan akan terikat untuk jangkawaktu panjang.
ü Investasi
dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di waktu
yang akan datang
ü Pengeluaran
dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar.
ü Kesalahan
dalam pengambilan keputusan pengeluaran modal tersebut akan berakibat panjang
dan sulit dipersulit.
ü Penganggaran
modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan
aktiva.
ü Pengeluaran
modal sangatlah penting.
E.
Tahap – tahap Penganggaran Modal
·
Biaya proyek harus ditentukan
·
Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek,
termasuk nilai akhir aktiva
·
Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi
probabilitas aliran kas)
·
Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan
biaya modal (costofcapital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
·
Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang
diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
·
Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan
dengan biayanya.
F.
Manfaat Penganggaran Modal
1.
Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana
yang terikat
jangka waktunya lebih dari satu tahun.
2.
Agar tidak terjadi over invesment atau underinvesment
3.
Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam
jumlah yang sangat besar.
4.
Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
G.
Kriteria keputusan penganggaran
modal :
1)
Payback period adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi
pengeluaran awal. atau suatu kriteria penganggaran modal yang digambarkan
sebagai jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan investasi kas awal.
Keuntungan :
a.
Menggunakan arus kas bebas, bukan accounting profit
b. Mudah
dihitung dan dipahami
c.
Dapat digunakan sebagai alat penyaring kasar
d.
Sering digunakan sebagai alat penyaring kasar untuk menghilangkan
proyek dengan tingkat pengembalian yang tidak nyata hingga tahun–tahun akhir.
e.
Menekankan pada pengembalian yang lebih awal yang lebih pasti dan
memberikan kebutuhan likuiditas bagi perusahaan.
Kerugian :
a.
Tidak memperhitungkan Aksioma 2
b.
Semua arus kas yang terjadi setelah periode pembayaran kembali
diabaikan.
c.
mengabaikan nilai waktu uang
d.
pemilihan periode pengembalian maksimum bersifat arbitrer
Untuk menanggulangi
kelemahan 1 muncullah Discounted payback period. Namun
masih mempunyai kelemahan, yaitu accept-reject kriteria bersifat arbiter.
2)
Periode pengembalian diskonto adalah variasi dari
kriteria keputusan masa pengembalian yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang
diperklukan untuk
mengembalikan pengeluaran kas.
1)
Net PresentValue (NPV)
Nilai
sekarang freecashflow setelah pajak dikurangi pengeluaran awal proyek.
Perbedaan nilai sekarang arus kas dengan pengeluaran awal menetukan nilai
bersih atas penerimaan investasi dalam nilai uang masa sekarang Kriteria : NPV
≥ 0 à Terima dan NPV < 0 à Tolak dan NPV = 0 à Terima, karena proyek
tersebut memberikan pengembalian yang sama dengan tingkat pengembalian yang
disyaratkan.
Keuntungan :
ü
Menggunakan arus kas bebas
ü
memperhitungkan nilai waktu uang
ü
konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan
pemegang saham
ü
Menggunakan perbandingan yang logis antara keuntungan dan biaya
ü
Penerimaan proyek akan meningkatkan nilai perusahaan à konsisten
dengan tujuan perusahaan
Kerugiannya
:
Membutuhkan
peramalan jangka panjang atas penambahan arus kas yang diterima, membutuhkan
perkiraan jangka panjang terinci dari arus kas bebas proyek dan sensitivitas
terhadap pilihan tingkat diskonto.
2)
Profitabilityindex atau benefit/costratio
Rasio nilai sekarang dari freecashflow
terhadap pengeluaran awalnya.Kriteria : PI ≥ 1 à TerimaPI < 1 à TolakAntara
NPV dan PI akan selalu menghasilkan keputusan terima dan tolak yang
sama.walaupun tidak dalam urutan yang sama.Keuntungan dan Kerugian sama dengan
NPV.
3)
Internal rateofreturn
Tingkat
pengembalian yang menyeimbangkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dengan
peneluaran awal proyek.Kriteria : IRR ≥ RequiredrateofRetun à TerimaIRR <RequiredrateofRetun
à Tolak . Jika IRR = RequiredrateofRetun, maka proyek tersebut diterima karena
perusahaan mendapatkan RequiredrateofRetun seperti yang disyaratkan pemegang
saham. IRR juga akan menghasilkan keputusan terima tolak yang sama dengan NPV dan
PI
Keuntungan dan Kerugian sama dengan NPV dan PI
Kerugian
tambahan :
·
sulit dihitung jika tidak menggunakan kalkulator keuangan.
·
Asumsi tingkat reinvestasi à NPV mengasumsikan bahwa arus kas yang
diterima akan diinvestasikan kembali dengan requiredrateofreturn sedangkan
reinvestmentrate IRR menggunakan tingkat IRR. NPV lebih baik karena arus kasnya
: untuk dikembalikan ke pemegang saham yang menghendaki requiredrateofreturn
untuk diinvestasikan kembali dimana investor luar juga menuntut required rate of return .
IRR
yang telah dimodifikasi : tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang arus
kas proyek dengan njilai sekarang nilai akhir proyek (MIRR). Dengan kelemahan
tersebut muncullah MIRR yang menggunakan asumsi bahwa semua arus kas masuk sepanjang
usia proyek akan diinvestasikan kembali pada requiredrateofreturnsamapi usia
nproyek yang disebut Terminal Value (nilai akhir proyek). MIRR adalah tingkat
diskonto yang menyamakan nilai sekarang arus kas keluar (InitialOutlay dengan
Terminal Value proyek.
KEUNGGULAN : Menggunakan
arus kas bebas , memperhitungkan nilai waktu uang, konsisten dengan tujuan
perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham,
KELEMAHAN : Membutuhkan perkiraan jangka panjang terinci dari arus kas bebas
proyek.
H.
Metode Analisis Penganggaran Modal
dan Penerapannya
1.
PaybackPeriod
Metode paybackperiod pada umumnya digunakan untuk
mengevaluasi investasi yang diajukan. Paybackperiod adalah target waktu yang dibutuhkan
oleh perusahaan untuk mengembalikan investasi awal yang diperhitungkan dari cashinflow. Definisi paybackperiod sebagai berikut: The
paybackperiodistheexactamountoftimerequiredforthefirmtorecoveritsinitialinvestment
in a project as calculatedfromcashinflow”
Paybackperiod diperhitungkan dengan membagi
investasi dengancashinflow tahunan. Kriteria terhadap penerimaan
keputusan investasi dengan menggunakan metode payback ini adalah diterima
apabila paybackperiod yang diterima yang diperoleh lebih
singkat/pendek waktunya dibandingkan dengan target waktu paybackperiod yang sebelumnya telah ditentukan.
Contoh
Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan
proyek B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan
mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama. Adapun aliran
kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut:
Tahun
|
Proyek A
|
Proyek B
|
0
|
-100.000
|
-100.000
|
1
|
50.000
|
10.000
|
2
|
40.000
|
30.000
|
3
|
30.000
|
40.000
|
4
|
20.000
|
50.000
|
5
|
10.000
|
20.000
|
*. Perhitungannya
Proyek A =
-100.000 – (50.000 + 40.000 +
10.000) = 2 tahun 4 bulan (10/30 x 12 bulan)
Proyek B =
-100.000 – (10.000 + 30.000 +
40.000 + 20.000) = 3 tahun 5 bulan (20/50 x 12 bulan)
Keputusannya pemilihan proyek :
Proyek A, karena memiliki waktu
pengembalian yang lebih pendek
2.
Net PresentValue
Secara eksplisit NPV memberikan
pertimbangan dari nilai waktu uang, dan merupakan teknik capitalbudgeting yang banyak digunakan. NPV adalah
jumlah presentvalue semua cashinflowyang dikumpulkan proyek
(dengan menggunakan discountratesuku
bunga kredit yang dibayar investor) dikurangi jumlah investasi (initialcashoutflow). Net PresentValue yaitu: “The Net PresentValueisfoundbysubtracting a
project’sinitialinvestmentfromthepresentvalueofitscashinflowsdiscountedat a
rateequaltothefirm’scostofcapital”.
nNPV = Σ CFt /(1 + k)t – Io
t = 1
|
Sebagai pedoman umum, rencana
investasi akan menguntungkan apabila NPV positif dan apabila NPV nol maka
investasi tersebut berarti breakeven.
Apabila NPV suatu proyek negatif, berarti proyek tersebut tidak layak untuk
dilaksanakan.
t
Dimana:
CFt = Net CashFlow (Prodeeds) pada
tahun ke – t
k = Tingkat
Diskonto
t = Lama waktu atau
periode berlangsungnya investasi
I0 = InitialOutlays (Nilai
investasi awal)
Kelebihan metode NPV sebagai
sarana penilaian terhadap kelayakan suatu rencana investasi barang modal adalah
penggunaan nilai waktu uang untuk menghitung nilai sebenarnyacashflow yang
diperoleh pada masa yang akan datang. Dengan demikian, dapat diperoleh gambaran
profitabilitas proyek yang lebih mendekati realitas. Kelebihan lainnya adalah
digunakannyadiscount faktor, biasanya
merupakan salah suku bunga kredit yang dipinjam investor untuk membiayai
proyek. Dengan demikian, penggunaan metode ini menjadi lebih fleksibel karena
dapat disesuaikan dengan discountfactor yang
berubah-ubah dari waktu ke waktu. Kriteria penerimaan atas investasi dengan
metode ini adalah diterima apabila NPV yang dihasilkan adalah positif, dan
ditolak apabila nilai NPV negatif. Kelemahan dari metodeini adalah perhitungan
yang cukup rumit, tidak semudah perhitungan paybackperiod.
Untuk perhitungannya diperlukan keahlian seorang financial analis sehingga penggunaannya
terbatas.
Contoh :
Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan
proyek B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan
mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama.
Diketahui discountrate 10% .
Adapun aliran kas bersih dari
masing-masing proyek sebagai berikut:
Tahun
|
Proyek A
|
Proyek B
|
0
|
-100.000
|
-100.000
|
1
|
50.000
|
10.000
|
2
|
40.000
|
30.000
|
3
|
30.000
|
40.000
|
4
|
20.000
|
50.000
|
5
|
10.000
|
20.000
|
Jawaban :
§ Proyek A Tahun 1 = 50.000 /
(1+0,1)1 =
45.455
§ Proyek A Tahun 2 = 40.000 /
(1+0,1)2 =
33.058
§ Proyek A Tahun 3 = 30.000 /
(1+0,1)3 =
22.539
§ Proyek A Tahun 4 = 20.000 /
(1+0,1)4 =
13.660
§ Proyek A Tahun 5 = 10.000 /
(1+0,1)5 = 6.209
NPV Proyek A = (45.455 + 33.058 +
22.539 + 13.660 + 6.209) – 100.000 = 20.921
§ Proyek B Tahun 1 = 10.000 /
(1+0,1)1 = 9.091
§ Proyek B Tahun 2 = 30.000 /
(1+0,1)2 = 24.793
§ Proyek B Tahun 3 = 40.000 /
(1+0,1)3 = 30.053
§ Proyek B Tahun 4 = 50.000 /
(1+0,1)4 = 34.151
§ Proyek B Tahun 5 = 20.000 /
(1+0,1)5 = 12.419
NPV Proyek B = (9.091 + 24.793 +
30.053 + 34.151 + 12.419) – 100.000 = 10.507
Tahun
|
PV Proyek A
|
PV Proyek B
|
0
|
– 100.000
|
– 100.000
|
1
|
45.455
|
9.091
|
2
|
33.058
|
24.793
|
3
|
22.539
|
30.053
|
4
|
13.660
|
34.151
|
5
|
6.209
|
12.419
|
NPV
|
20.921
|
10.507
|
Keputusan :
Proyek A, karena memiliki nilai
lebih besar dibandingkan proyek B, walaupun keduanya memiliki nilai NPV > 0
3.
Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini mungkin merupakan
metode yang paling banyak digunakan sebagai salah satu teknik dalam
mengevaluasi alternatif – alternatif investasi. Definisi Internal Rate ofReturn
adalah: “The
Internal Rate ofReturn (IRR)
isthediscountratethatequatesthepresentvalueofcashinflowswiththeinitialinvestmentassociatedwith
a project”.
Dijelaskan bahwa IRR
Merupakan ratediscount dimananilaipresentvalue dari cashinflow sama dengan nilai investasi awal suatu
proyek. Dengan kata lain IRR adalah ratediscount dimana NPV dari proyek tersebut = Rp0.
IRR juga menggambarkan persentase keuntungan yang sebenarnya akan diperoleh
dari investasi barang modal atau proyek yang direncanakan.
Kriteria penerimaan proyek investasi dengan menggunakan metode Internal Rate ofReturn adalah apabila IRR
yang dihasilkan lebih besar dibandingkan costofcapital,
sebaliknya apabila lebih kecil dibandingkan costofcapital proyek
tersebut ditolak.
Pada dasarnya IRR dapat dicari dengan cara coba-coba (trialanderror). Pertama-tama kita menghitung PV dari proceeds suatu investasi dengan menggunakan tingkat bunga yang kita pilih menurut kehendak kita. Kemudian hasil perhitungan itu dibandingkan dengan jumlah PV dari outlaysnya. Kalau PV dariproceeds lebih besar daripada PV dicari investasi atau outlaysnya, maka kita harus menggunakan tingkat bunga yang lebih rendah. Cara demikian terus dilakukan sampai kita menemukan tingkat bunga yang dapat menjadikan PVproceeds sama besarnya dengan PV dari outlaysnya. Pada tingkat bunga inilah NPV dari usul tersebut adalah nol atau mendekati nol.
Pada dasarnya IRR dapat dicari dengan cara coba-coba (trialanderror). Pertama-tama kita menghitung PV dari proceeds suatu investasi dengan menggunakan tingkat bunga yang kita pilih menurut kehendak kita. Kemudian hasil perhitungan itu dibandingkan dengan jumlah PV dari outlaysnya. Kalau PV dariproceeds lebih besar daripada PV dicari investasi atau outlaysnya, maka kita harus menggunakan tingkat bunga yang lebih rendah. Cara demikian terus dilakukan sampai kita menemukan tingkat bunga yang dapat menjadikan PVproceeds sama besarnya dengan PV dari outlaysnya. Pada tingkat bunga inilah NPV dari usul tersebut adalah nol atau mendekati nol.
Contoh
Perusahaan ABC akan melakukan
investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek tersebut merupakan
proyek independen dan mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun
pertama.
Adapun aliran kas bersih dari
masing-masing proyek sebagai berikut:
Tahun
|
Proyek A
|
Proyek B
|
0
|
-100.000
|
-100.000
|
1
|
50.000
|
10.000
|
2
|
40.000
|
30.000
|
3
|
30.000
|
40.000
|
4
|
20.000
|
50.000
|
5
|
10.000
|
20.000
|
Jawaban : (Untuk Proyek A,
apabila : menggunakan discoutrate 20% dan 21%)
§ Menggunakan discountrate sebesar
20%
PV Cashflow A = (50.000/1.2) + (40.000/1.44) +
(30.000/1.728) + (20.000/2.0736) + (10000/2.4883)
= 100.470
§ Menggunakan discountrate sebesar
21%
PV Cashflow A = (50.000/1.21) + (40.000/1.4641) +
(30.000/1.7716) + (20.000/2.1436) + (10000/2.5937) = 98.763
Jawaban : (Untuk Proyek A,
apabila : menggunakan discoutrate 18% dan 23%)
§ Menggunakan discountrate sebesar
18%
PV Cashflow A = (50.000/1.18) + (40.000/1.3924) +
(30.000/1.6430) + (20.000/1.9387) + (10000/2.2877) = 104.047
§ Menggunakan discountrate sebesar
23%
PV Cashflow A = (50.000/1.23) + (40.000/1.5129) +
(30.000/1.8608) + (20.000/2.2888) + (10000/2.8153) = 95.502
Menggunakan
Interpolasi untuk mencari presentvalue aliran kas sebesar 100.000 (diantara
95.502 dengan 104.047)
IRR proyek A = 18% + {(104.047 –
100.000)/(104.047 – 95.502)} {5%}
IRR proyek A = 18% + 2,368%
IRR proyek A = 20.368%
Contoh IRR Proyek A
Tahun
|
PVIF(20%)
|
PV Proyek A
|
PVIF(21%)
|
PV Proyek A
|
1
|
1,2
|
41.667
|
1,21
|
41.322
|
2
|
1,44
|
27.778
|
1,4641
|
27.321
|
3
|
1,728
|
17.361
|
1,7716
|
16.934
|
4
|
2,0736
|
9.645
|
2,1436
|
9.330
|
5
|
2,4883
|
4.019
|
2,5937
|
3.855
|
PV
|
100.470
|
98.762
|
Melalui interpolasi diperoleh IRR
Proyek A = 20,275%
Jawaban :
§ Menggunakan discountrate sebesar
14%
PV Cashflow B = (10.000/1.14) +
(30.000/1.2996) + (40.000/1.4815) + (50.000/1.6889) + (20.000/1.9254) = 98.848
§ Menggunakan discountrate sebesar
13%
PV Cashflow B = (10.000/1.13) +
(30.000/1.2769) + (40.000/1.4429) + (50.000/1.6305) + (20000/1.8424) = 101.587
§ Menggunakan Interpolasi untuk
mencari presentvalue aliran kas sebesar 100.000 (diantara 98.848 dengan
101.587)
IRR proyek B = 13% + {(101.587 –
100.000)/(101.587 – 98.848)} {1%}
IRR proyek B = 13% + 0.579%
IRR proyek B = 13.579%
Contoh (IRR à Proyek B)
Tahun
|
PVIF(14%)
|
PV Proyek B
|
PVIF(13%)
|
PV Proyek B
|
1
|
1,14
|
8.772
|
1,13
|
8.850
|
2
|
1,2996
|
23.084
|
1,2769
|
23.494
|
3
|
1,4815
|
27.000
|
1,4429
|
27.722
|
4
|
1,6889
|
29.605
|
1,6305
|
30.665
|
5
|
1,9254
|
10.387
|
1,8424
|
10.856
|
Proyek Yang dipilih :
Proyek A, karena memiliki
tingkat rateofreturn lebih tinggi dibandingkan dengan proyek B
Perbandingan Metode Capital
Budgeting
Metode
|
Proyek A
|
Proyek B
|
PaybackPeriod
|
2 tahun 4 bulan
|
3 tahun 5 bulan
|
NPV
|
20.921
|
10.507
|
IRR
|
20,275%
|
13,579%
|
|
I.
Pengertian Aliran Kas
Aliran kas merupakan “sejumlah
uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan
dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam
perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap
periode.1[1]
J.
Mengestimasikan Arus Kas
Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran
modal adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran
investasi dan arus kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Banyak variabel yang terdapat
di dalamnya, dan banyak individu dan departemen yang berpartisipasi dalam proses ini. Sangat sulit untuk meramalkan
secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks,
sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar.
Beberapa fungsi staf keuangan
dalam proses peramalan, yaitu:
ü Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya
produksi dan pemasaran.
ü
Memastikan bahwa semua orang yang
terlibat dalam peramalan menggunakan seperangkat asumsi perekonomian yang konsisten.
ü
Memastikan bahwa tidak terjadi
bias yang inheren di dalam peramalan.
Hal yang terakhir di atas
sangatlah penting karena para manajer sering kali terlibat secara emosional
dengan proyek kesayangan mereka dan menumbuhkan penyakit “rasa membangun
kerajaan” di mana keduanya dapat mengarah pada terjadinya bias-bias di dalam
peramalan arus kas yang membuat proyek yang buruk terlihat bagus di atas
kertas.
K.
Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan
Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas
bebas yang diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus
kas yang di luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak menjalankan proyek
tersebut. Arus kas relevan juga merupakan arus kas tertentu yang harus diperhitungkan dalam pengambilan
keputusan penganggaran modal.
Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah
mengidentifikasikan arus kas relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang
spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Ada dua peraturan yang penting untuk
membantu menghindari kesalahan mengestimasikan anggaran, yaitu:
a.
Keputusan penganggaran modal
harus didasarkan atas arus kas, bukan laba akuntansi.
b.
Hanya penambahan arus kas saja
yang relevan.
Untuk lebih jelasnya dapat kita
lihat beberapa arus kas relevan di bawah ini:
1. Arus Kas Proyek
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi
menjadi tiga kelompok yaitu:
o
Aliran kas awal merupakan aliran
kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah,
gedung, biaya pendahuluan, dan sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar.
o
Aliran kas operasional merupakan
aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek, seperti; penjualan, biaya umum, dan
administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
o
Aliran kas akhir merupakan aliran
kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek, seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan
peralatan proyek.
Sebagai catatan bahwa nilai sebuah perusahaan akan tergantung
pada arus kas bebasnya, demikianpula nilai suatu proyek dan memahami arus kas
proyek berbeda dari laba akuntansi.
a. Biaya aktiva tetap
Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva
menggambarkan arus kas negatif karena pada suatu proyek seluruh biaya aktiva
tetap merupakan arus kas relevan termasuk biaya pengiriman dan biaya
pemasangannya.
b.
Beban Non Kas
Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki
dampak pada arus kas meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus kas.
Karenanya, depresiasi harus ditambahkan kepada laba bersih ketika kita menghitung
estimasi arus kas suatu proyek.
c.
Perubahan dalam Modal Kerja Operasi Bersih
Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan
aktiva lancar yang dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan
akrualscara spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi
dalam proyek ekspansi, maka pendanaan tambahan, diluar biaya perolehan aktiva
tetap, masih akan dibutuhkan.
d.
Pembayaran bunga tidak
dipehitungkan dalam arus kas proyek
Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal
proyek. Jika pembayaran bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya kemudian didiskontokan
akan menyebabkan biaya modal dihitung dua kali. Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh
investor, pemegang obligasi dan juga pemegang saham, jadi pembayaran bunga tidak dikurangkan.
2. Arus Kas Tambahan
Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang dapat berhubungan
dengan suatu proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas
tambahan, yaitu:
a)
Biaya tertanam
Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah terjadi dan
tidak dapat diperoleh kembali, tanpa melihat apakah proyek tersebut diterima atau ditolak. Karena
biaya tertanam bukanlah biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh dimasukkan
ke dalam analisis.
b) Biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah pengembalian dari alternatif terbaik
penggunaan sebuah aktiva, atau tingkat pengembalian tertinggi yang tidak akan
diperoleh jika sejumlah dana diinvestasikan pada suatu proyek tertentu.
c) Pengaruh pada bagian lain dari
proyek tertentu (eksternalitas)
Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus
kas bagian-bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada kenyataannya akan masuk
kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai laba tambahan
dalam pengambilan keputusan penganggaran modal. Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru
mengakibatkan penjualan produk yang sudah ada mengalami penurunan. Biasanya perusahaan tidak ingin
menganibalisasi produk yang sudah ada, tetapi sering kali jika perusahaan
tersebut tidak melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya.
3. Penentuan Waktu Arus Kas
Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar
kita dapat mengetahui kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi.
L.
Mengevaluasi Proyek Penganggaran
Modal
Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini
merupakan suatu proyek ekspansi baru atau proyek pengganti.
ü
Proyek ekspansi baru yaitu suatu
proyek di mana perusahaan berinvestasi pada aktiva baru untuk meningkatkan penjualan. Jadi arus
kas tambahan hanya berupa arus kas masuk dan arus kas keluar dari proyek. Oleh karena itu,
perusahaan hanya membandingkan bagaimana nilai yang ada dengan tanpa proyek yang diusulkan.
ü
Proyek pengganti yaitu suatu
proyek yang menggantikan sebuah aktiva yang ada dengan aktiva yang baru. Jadi arus kas tambahan
berupa tambahan pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dari investasi pada aktiva yang baru. Maka perusahaan membandingkan antara
nilai yang terjadi jika membeli aktiva yang barudan nilai jika tetap
menggunakan aktiva yang sudah ada sebelumnya.
Dalam setiap kasus, arus kas
umumnya memperhitungkan hal-hal berikut:
Pengeluaran investasi awal , Arus
kas operasi selama umur proyek
Arus kas tahun terakhir
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam
mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita
miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi
menjadi tiga, yaitu:
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan
memenuhi kebutuhan sehari- hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif
tanpa ada pengurangan investasi awal.
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko
penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ketiga, capitalgrowth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau
perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang
1. Analisis arus kas
Ada beberapa langkah dalam
menyusun arus kas, yaitu:
·
Menentukan minimum kas
·
Menyusun estimasi penerimaan dan
pengeluaran
·
Menyusun perkiraan kebutuhan dana
dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari
pihak ketiga.
·
Menyusun kembali keseluruhan
penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
2. Mengambil keputusan
Setelah melakukan analisis
melalui langkah-langkah yang ada di atas, menunjukkan bahwa proyek ini mengembalikan dana yang
diinvestasikan dalam waktu tertentu. Maka melalui analisis ini melahinkan
keputusan apakah proyek ini dapat diterima atau tidak.
Pengenalan Analisis Risiko
Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis
risiko yang kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan
yang akan didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri,
risiko perusahaan dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk mamaksimalkan nilai bagi
pemegang saham, dan ini sangat berpengaruh terhadap para pemegang saham. Karena para pemegang
saham umumnya terdiversifikasi, maka ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko pasar.
Risiko perusahaan juga penting
karena tiga alasan:
1. Pemegang saham yang tidak
terdiversifikasi.
2. Studi empiris determinan tingkat
pengembalian yang diminta (k) biasanya menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi
harga saham.
3. Stabilitas perusahaan sangat
penting bagi para manajer, karyawan, pelanggan, pemasok, dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana
perusahaan beroperasi.
M. Teknik Untuk
Mengukur Risiko Berdiri Sendiri
1. Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resikodimana
variabel utama diganti satu per satu dan hasil perubahan NPVnya diamati. Dalam analisis sensitivitas,
tiap variabel diubah beberapa poin persentase lebih besar dan lebih kecil daripada nilai yang
diharapkan, sementara variabel lainnya tetap konstan. NPV kasus dasar merupakan nilai NPV ketika penjualan dan
variabel input lainnya ditentukan sama dengan nilai yang paling mungkin terjadi (kasus dasar).
2. Analisis Skenario
Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut
analisis ini membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel
utama dan juga memungkinkan kita mengubah lebih dari satu variabel pada setiap
penghitungan. Dalam suatu analisis skenario, seorang analisis keuangan akan
memulai dengan kasus dasar lalu menanyakan kepada pihak pemasaran, produksi,
dan menejer operasi lainnya untuk memberikan skenario kasus terburuk seperti
penjualan unit yang rendah, harga jual yang rendah, biaya variabel yang tinggi
dan sebagainya. Skenario kasus terbaik adalah analisis dimana seluruh variabel
input dinyatakan dalam nilai yang paling baik yang dapat diramalkan dengan wajar.
3. Simulasi Montecarlo
Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resikodimana kemungkinan
kejadian yang terjadi dimasa yang akan datang disimulasikan dalam sebuah
komputer, sehingga menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks-indeks
resiko.
N.
Menggabungkan Resiko Proyek Dan
Struktur Modal Dalam Penganggaran Modal
Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko
perusahaan, atau keduanya namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut. Ada
dua metode yang digunakan untuk memperitungkanresiko proyek ke dalam penganggaran modal, yaitu :
1. Pendekatan equivalen kepastian
Semua arus khas yang tidak diketahui dengan pasti dibuat
skalanya, dan semakin beresiko arus khasnya, maka semakin rendah aquivalen kepastiannya.
2. Pendekatan Tingkat Diskunto yang disesuikan dengan resiko
Tingkat diskunto yang digunakan pada aliran laba tertentu yang
beresiko, semakin beresiko aliran laba proyek maka akan semakin tinggi tingkat
diskontonya.
O.
Komponen-komponen Penganggaran
Modal
Untuk menilai manfaat keuangan investasi dimasa yang akan
datang, perlu disusun
proyeksi aliran kas, baik yang
keluar (Cashoutflow) maupun yang masuk (Cashinflow).
Proyeksi aliran kas pada intinya meliputi :
ü
Jumlah pengeluaran awal
(initialinvesment)
ü
Jumlah dana/kas yang mungkin
dihasilkan (terminal cashflow) pada akhir umur investasi.
ü
Manfaat keuangan netto yang
ditimbulkan oleh operasi investasi (operational net cash flow).
ü
Jangka waktu yang diharapkan
selama timbulnya cashflow.
Setiap investasi mempunyai jangka waktu pengoperasiannya, yang
meliputi :
o
Jangka waktu teknis : yaitu jangka
waktu yang diperkirakan, bahwa secara teknis suatu investasi sudah tidak dapat
dioperasikan lagi.
o
Jangka waktu ekonomis, yaitu
jangka waktu yang diperkirakan, bahwa secara ekonomis suatu investasi masih
layak untuk dioperasikan, atau jangka waktu yang diperkirakan investasi masih
dapat menghasilkan manfaat ekonomis. Umumnya jangka waktu ekonomis lebih pendek
dibandingkan dengan jangka waktu teknisnya.
5. Tingkat pemulihan (rateofreturn) investasi.
Didalamanalisia investasi, rateofreturn merupakan tingkat
keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh para investor yang digunakan untuk menetapkan nilai
sekarang (presentvalue) dari arus kas yang
dihasilkan oleh investasi di masa datang. Setiap investasi mempunyai tingkat keuntungan yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini hakekatnya merupakan pencerminan dari
resiko yang terkandung didalam investasi yang bersangkutan. Oleh karenanya, tidaklah tepat
untuk menyamakan “requiredrateof return” bagi setiap investasi yang diusulkan.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Penganggaran modal (Capital Budgeting) adalah proses kegiatan
yang mencakup seluruh aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan
untuk memperoleh manfaat (benefit) pada waktu yang akan datang. Metode dalam penganggaran
modal ini dapat membantu manajer untuk pengambilan keputusan seperti metode Payback
periode, Net PresentValue (NPV), Internal, RatesOfReturn (IRR) dan Profitability Index.
Pengagran modal memiliki kriteria dalam stiap metodenya dan dalam pengangaran modal dapat
terpengaruh oleh keadaan ekonomi suatu negara seperti inflasi salahsatunya.